Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-
Leave a Comment
"janganlah kau takutkan suatu aturan"
" tiadalah berarti sebuah batasan jika didasari oleh uang"
cetus seorang penaruh modal berbaju rapih penuh
wibawa di negeri khayalan.

Mengangguklah mereka dengan tangan
dijepit parang berulu pedang.

"ya..yaa..ya.. tuan ampuni kami"

Semua berawal ketika terjadi konfrontasi
yang sangat akut disebuah tempat penuh rindang.

Sekelilingnya dikurung oleh indah pepohon
sesekali harum semerbak melumangi jiwa-jiwa yang sepi

"hahaha..kalian kaum kampung nan terbelakang"
"enyah kalian..mana ada tempat yang dilarang untuk sebuah pembangunan"
" harga diri kalian tak lebih dari uang recehan"
penuh jumawa seorang pengusaha mendoktrin
kaum-kaum "terbelakang" tersebut dengan kilau harta nan gemerlap.

"kami hanya kaum alam..jangan usik kami wahai binasa"
"ya..harta tak lebih dari sesaat..kalian hanyalah anjing-anjing dari neraka"
sembari sujud mereka mengeluarkan angan

.namun ujaran hanyalah ujaran.
kasihan sekali mereka: melawan mencoba berontak
namun sekali lagi satu hal berbicara : kekuasaan

tempat itu elok.
penuh kerindangan juga gemercik ketenangan.
namun masa edarnya tak lebih hanya "guyonan" sesaat

kaum-kaum petuah terusik
terlalu banyak diskriminasi yang mereka dapat-maklum kaum terpencil-tak ada mereka temukan sebuah televisi ataupun radio.

yang ada hanyalah sayup berita dari kawanan burung juga suara-suara misterius yang datangnya dari sebuah pepohon.

ahh. tak banyak yang mesti diceritakan. satu hal yang pasti :
anjing-anjing utusan neraka telah membinasakan mereka.

binasa karena harta pun reputasi (malu mereka disebut kampung)
hingga mereka berontak.
menjual
menyetubuhi
alam tempat kelahiranya sendiri
terkoyak, terijak, terkekang oleh suatu labirin hidup.
bernama: ketamakan
jadilah tempat tersebut menjadi kenangan.

kabar terakhir disurat kabar: Rencana Pembangunan Kandang Anjing Utusan Neraka Telah Disepakati Oleh petamak
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar