Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-

Galang Bantuan untuk Korban Banjir

Leave a Comment
Dimuat dalam Harian Kompas, 2 Februari 2013.



Bencana banjir yang terjadi di ibukota, menimbulkan kepedulian dari berbagai elemen masyarakat di setiap daerah. Tak terkecuali dengan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang turut berpartisipasi menggalang bantuan bagi korban banjir Jakarta. Mahasiswa yang berasal dari sejumlah organisasi mahasiswa UPI tersebut, membuat sebuah forum solidaritas bernama “Warga UPI Peduli Banjir Jakarta”.

Aldi Febrian Kordinator Warga UPI Peduli Banjir Jakarta menuturkan bahwa forum ini bertujuan mewadahi solidaritas mahasiswa terhadap korban banjir Jakarta. “Warga UPI Peduli Banjir Jakarta lahir atas dorongan dari berbagai mahasiswa untuk membentuk wadah solidaritas peduli korban banjir”, tegas Aldi. Adapun penggalangan bantuan dimulai sejak Selasa (15/1/2013).

Pada praktiknya, forum ini membuka posko bantuan di depan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UPI. Selain itu, penggalangan bantuan dilakukan dengan menyisir sivitas akademik di setiap fakultas di Kampus UPI Bandung, Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung. Penggalangan bantuan pun kian semarak sebab disertai dengan pembacaan puisi dan teatrikal. Bahkan, tidak sedikit sivitas akademik yang awalnya hanya berniat memberikan bantuan, justru turut serta membaca puisi.

Muhammad Indra mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI mengutarakan bahwa forum ini dapat membuka nurani mahasiswa agar peduli terhadap masyarakat. “Kegiatan ini sangat menuntut kita untuk peduli ama masyarakat”, kata Indra.
 Sementara itu, Widia Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial lebih menekankan pada kemenarikan bentuk penggalangan bantuan. “Ada baca puisi dan teatrikalnya, jadi bisa ngundang orang buat berpartisipasi”, paparnya.

“Blusukan”
Proses penggalangan bantuan berakhir pada Sabtu (25/1/2013). Total dana yang terhimpun mencapai Rp. 3.017.500. Dana tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan krusial bagi korban banjir, semisal makanan instan dan obat-obatan. Sementara itu, bantuan logistik yang terhimpun terdiri atas celana, pakaian, dan selimut layak pakai.

Keesokan harinya, bantuan yang telah terhimpun disalurkan secara langsung pada korban banjir Jakarta. Adapun pendistribusian bantuan dipusatkan di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Bersama relawan dari selumlah organisasi sosial, perwakilan mahasiswa turut serta blusukan, mendistribusikan bantuan pada korban banjir.

Salah seorang perwakilan mahasiswa tersebut adalah Vichi Fadli Rachman Mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI. Ia menuturkan bahwa pengalamannya menjadi relawan sangat menggugah kesadaran bersolidaritas. “Terjun langsung bantu korban banjir lebih berguna dibanding hanya berkoar-koar di dunia maya”, tegasnya.

Vici pun berkomentar seputar kondisi masyarakat Muara Baru yang masih disibukkan pada pembenahan pascabanjir. “Di beberapa rumah warga, masih dipenuhi lumpur sisa banjir, air pun masih tergenang di sejumlah titik jalan sehingga sangat rawan penyakit kulit”, ujar Vici.

Meskipun bantuan yang didistribusikan mahasiswa terbatas, namun apresiasi positif disematkan dari korban banjir Jakarta pada mahasiswa. Irma misalnya, korban banjir yang bermukim di Muara Baru tersebut menyambut baik kepedulian mahasiswa. “Mereka rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk bantu kami di sini”, kata Irma.

Irma pun menuturkan bila ke depan mahasiswa harus dapat membantu persoalan masyarakat. “Mereka kan masih muda, pendidikannya tinggi pula, tentu harus memberi solusi persoalan masyarakat”, tutupnya.

*Restu Nur Wahyudin, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar