Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-

Aliran Transformasi (tugas Linguistik)

1 comment

Aliran transformasi pasti tidak pernah lepas dari nama Avram Noam Chomsky. Professor linguistik dari Institut teknologi Massachusetts yang lahir di Philadelphia, Amerika Serikat pada tanggal 7 Desember 1928 tersebut, dikenal sebagai penggagas aliran transformasi. Dalam bukunya yang berjudul Syntatic Structure pada tahun 1957, Chomsky mengembangkan model tata bahasa yaitu transformational generative grammar, dalam bahasa Indonesia disebut tata bahasa transformasi atau bahasa generatif. Aliran ini muncul menentang aliran strukturalis yang menyatakan bahwa bahasa merupakan kebiasaan.

Pelopor aliran ini adalah N. Chomsky dengan karyanya “Syntactic Structure”(1957) dan diikuti oleh tokoh-tokoh seperti Postal, Fodor, Hale, Palmatier, Lyons, Katz, Allen, van Buren, R. D. King, R.A. Jacobs, J. Green, dll.

Aliran ini pada mulanya hanya berbicara transformasi pada level kalimat tetapi kemudian diterapkan dalam tataran lain seperti morfologi dan fonologi.

Tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. .Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna maka haruslah dapat menggambarkan bunyi dan arti dalam bentuk kaidah – kaidah yang tepat dan jelas. Syarat untuk memenuhi teori dari bahasa dan tata bahasa yaitu :

1. kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat – buat.

2. tata bahasa tersebut terus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistik tertentu.

Kemudian disusul dengan dengan terbitnya buku yang berjudul aspect of the theory of syntax, dalam buku ini Chomsky menyempurnakan teorinya mengenai sintaksis dengan mengadakan beberapa perubahan yang prinsipil. Tahun 1965 dikenal dengan standar teori, kemudian tahun 1972 diberi nama Extended Standard Theory, tahun 1975 diberi nama Revised Extended Standard Theory. Terakhir buku ini direvisi dengan nama Government and Binding Theory.

Dari kesimpulan tersebut terdiri dari 3 komponen :
1. komponen sintetik
2. komponen semantik
3. komponen fologis

Aliran ini muncul menentang aliran strukturalis yang menyatakan bahwa bahasa merupakan kebiasaan. Transformasi pada mulanya hanya berbicara transformasi pada level kalimat tetapi kemudian diterapkan dalam tataran lain seperti morfologi dan fonologi. Konsep language dan paroleh dari De Sausure, Chomsky membedakan adanya kemampuan (kompeten) dan perbuatan berbahasa (performance). Jadi objeknya adalah kemampuan. Seorang peneliti bahasa harus mampu menggambarkan kemampuan si pemakai bahasa untuk mengerti kalimat yang tidak terbatas jumlahnya, yang sebagian besar, barangkali, belum pernah didengarnya atau dilihatnya. Kemampuan membuat kalimat – kalimat baru disebut aspek kreatif bahasa Dalam buku Tata Bahasa Transformasi lahur bersamaan dengan terbitnya buku Syntatic Structure tahun 1957. buku ini sering disebut “ Tata Bahasa Transformasi Klasik .
Menurut Judith Green dalam bukunya yang berjudul op cit, menerangkan bahwa teori Chomsky mengenai generative transformational grammer adalah yang pertama memaksa ahli-ahli psikologi untuk mempertimbangkan kembali keseluruhan pendekatan mereka terhadap studi; tingkah laku bahasa, dan memaklumkan revolusi psikolinguistik.

Ciri-ciri Aliran Transformasi
1. Berdasarkan faham mentalistik.
Aliran ini meganngap bahasa bukan hanya proses rangsang-tanggap akan tetapi merupakan proses kejiwaan. Aliran ini sagat erat dengan psikolinguistik.
2. Bahasa merupakan innate
Bahasa merupakan faktor innate(keturunan/warisan)
3. Bahasa terdiri dari lapis dalam dan lapis permukaan.
Teori ini memisah bahasa menjadi dua lapis yaitu deep structure dan surface structure. Lapis batin merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang sebenarnya secara mentalistik sedangkan lapis permukaan adalah wujud lahiriah yang ditransformasi dari lapis batin.
4. Bahasa terdiri dari unsur competent dan performance
Linguistic competent atau kemampuan linguistik merupakan penegtahuan seseorang tentang bahasanya termasuk kaidah-kaidah di dalamnya. Linguistic performance atau performansi linguistik adalah keterampilan seseorang menggunakan bahasa.
5. Analisis bahasa bertolak dari kalimat.
6. Penerapan kaidah bahasa bersifat kreatif
Ciri ini menentang anggapan kaum struktural yang fanatik terhadap standar keumuman. Bagi kaum tranformasi masalah umum tidak umum bukan suatu persoalan yang terpenting adalah kaidah.
7. Membedakan kalimat inti dan kalimat transformasi.
Kalimat inti merupakan kaliamt yang belum dikenai transformasi sedangkan kalimat transformasi merupakan kalimat yang sudah dikenai kaidah transformasi yang ciri-cirinya yaitu lengkap, simpel, statemen, dan aktif. Lam pertumbuhan selanjutnya ciri itu ditambah runtut dan positif.
8. Analisis diwujudkan dalam diagram pohon dan rumus.
Analisis dalam teori ini dimulai dari struktur kalimat lalu turun ke frase menjadi frase benda (NP) dan frase kerja (VP) kemudian dari frase turun ke kata.
9. Gramatikal bersifat generatif.
Bertolak dari teori yang dinamakan tata bahasa generatif tansformasi (TGT).

Keunggulan Aliran Transformasi
a. Proses berbahasa merupakan proses kejiwaan buakan fisik.
b. Secara tegas memisah pengetahuan kebahasaan dengan keterampilan berbahasa (linguistic competent dan linguistic performance)
c. Dapat membentuk konstruksi-konstruksi lain secara kreatif berdasarkan kaidah yang ada.
d. Dengan pembedaan kalimat inti dan transformasi telah dapat dipilah antara substansi dan perwujudan.
e. dapat menghasilkan kalimat yang tak terhingga banyaknya karena gramatiknya bersifat generatif.

Kelemahan Aliran Transformasi
a. Tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak dapat memilah konsep klausa dan kalimat
b. Bahasa merupakan innate walaupun manusia memiliki innate untuk berbahasa tetapi tanpa dibiasakan atau dilatih mustahil akan bisa.
c. Setiap kebahasaan selalu dikembalikan kepada deep structure

Menjawab kekurangan aliran struktural

Dalam buku Linguistik Umum karya A. Chaedar Alwasilah, mencontohkan melalui kalimat:
1. Jhon is easy to please
2. john is eager to please
secara sintaksis kedua kalimat tersebut mempunyai struktur luar yang sama dan orang akan mengerti perbedaan makna keduanya, kalimat ini bias diungkapkan sebagai berikut:
1. Jhon is easy to please
a) It is easy to please john
b) To please john is easy
Bandingkan dengan kalimat (2) jika diungkapkan seperti a. dan b.
2. john is eager to please
a) *it is eager to please john
b) *to please john is eager
Apabila kedua kalimat tersebut dianalisis menggunakan unsure bawahan langsung yang dianut oleh kaum structural, maka diagramnya akan sama. Dengan kata lain, aliran structural tidak bisa membedakan makna kedua kalimat tadi. Tepatnya seorang tata bahasa haruslah mampu meniadakan kemenduaan makna (ambigu).

Perhatikan kalimat di bawah ini:
a) The man bit the dog
b) The dog was bitten by the man
c) The dog bit the man

Kalimat (a) sama maknanya dengan kalimat (b) dan keduanya tidak sama dengan kalimat (c), sedangkan menurut aliran struktural (a) dan (c) akan memiliki pemerian yang sama, sedangkan berbeda dengan (b). Dari kenyataan ini sudah selayaknya adanya aturan yang bias merubah satu konstruksi kalimat lalu menyusunnya kembali. Apabila membandingkan kalimat (a) dan (b) tampak ada keserasian makna dengan cara adanya perubahan dalam relasi posisi (positional relation). Maka yang kita lakukan adalah merubah posisi kata benda (nominal) kedua dan merubah kata kerja dari aktif menjadi pasif. Inilah yang oleh Chomsky disebut sebagai transformasi
Seandainya transformasi ini dianggap sebagai pengembangan, maka yang dijadikan pola dasarnya adalah kalimat dasar. Kalimat-kalimat inilah yang berfungsi sebagai penghasil kalimat-kalimat lain yang benar.

Generatif
Asal katanya yaitu to generate yang artinya adalah membangkitkan, menghasilkan, menyebabkan. Chomsky menegaskan bahwa gramatika harus seperti disiplin ilmu lain, yaitu mesti didasari dari hasil observasi dan tes empiris. Tentunya dari pengamatan itu seutuhnya dari para penutur asli. Problemnya adalah bahwa ujaran itu merupakan data yang harus ditekuni para linguis. Beruntung disini jawabanya adalah ujaran memang tak terhingga, tetapi tidak berarti bahwa gramatika pun tidak terhingga.
Disiplin gramatika tentu aturan-aturannya terbatas, tapi yang terbatas ini mampu mengendalikan dan mengontrol ujaran yang tak terhingga itu tadi, hingga ujaran-ujaran/ kalimat-kalimat yang tidak gramatik dapat disingkirkan. Gramatika pun harus menurunkan teori competence penutur bahasa, yang lalu merupakan dasar dalam memerikan bagaimana orang-orang menggunakan bahasa dalam performancenya.

Analisis Aliran Transformasi
· Menyimpulkan bahasa sebagai peggunaan simbol yang tak terhingga dengan alat yang terbatas.
· Menegaskan harus adanya aturan gramatika tertentu yang menyeluruh dan bisa menghasilkan kalimat-kalimat gramatik yang mungkin ada.
· Membedakan kalimat dasar (sederhana, aktif, pernyataan) dengan kalimat transformasi (majemuk, pasif, pernyataan).
· Menegaskan bahwa setiap orang lahir dengan dianugerahi kemampuan berbahasa (innate ability).
· Struktur dalam (deep structure) adalah struktur dasar tapi tak teramati, yang ada dalam pikiran si pembicara / penanggap tutur dan dengan competencenya mereka mentransformasikan struktur dasar tadi ke dalam struktur luar (surface structure), yaitu ujaran dan tulisan. Kalimat ujaran tersebut merupakan performancenya.
· Menganggap kegiatan bahasa sebagai tingkah laku yang dikendalikan aturan-aturan, bebas dari stimulus. Aturan-aturan ini begitu ampuh hingga membuat penutur asli mampu menyusun dan mengerti kalimat-kalimat baru yang belum pernah dibuat dan didengarnya.
· Menyatakan pentingnya pelibatsertaan makna dalam menyusun analisis gramatika bahasa.







Daftar Referensi

Alwasilah, A. Chaedar.1993.Linguistik Suatu Pengantar.Bandung:Angkasa Bandung.


Sumber Internet
http://www.soliddocuments.com/, diakses pada hari Kamis,10 Desember 2009
http://www.wikipedia.com/Noam-Chomsky/ diakses pada hari Kamis, 10 Desember 2009
blog eka zul.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar:

  1. Kalau bisa, tolong post kan juga tentang minimalist program by Chomsky. Thanks

    BalasHapus