Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-

Sejarah Perkembangan Retorika

Leave a Comment
BAB I

Uraian sistematis retotika pertama kali diletakkan oleh orang Syracuse, sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni ini diperintah para tiran yang senang menggusur tanah rakyat. Kira-kira tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi. Disinilah kemusykilan terjadi, untuk mengambil kembalihaknya di pengadilan, pemilik tanah harus bisa meyakinkan dewan juri di pengadilan.

Maka untuk membantu orang memenangkan haknya, Corax menulis makalahretorika yang diberi nama Techno logan (seni kata-kata), dalam makalah ini diperbincangkan “tehnik kemungkinan” . corex pula meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia membagi pidato menjadi lima bagian : pembukaan,uraian, argumen, penjelasan tambahan dan kesimpulan.

Sementara di Agrigentum, hidup Empedocles (490-430 SM) seorang filosof, mistikus, pilitisi sekaligus orator. Sebagai orator, menurut aristoteles, “ia mengajarkan prinsip-prinsip retorika, yang kelak dijual Georgias kepada penduduk Athena”.

Tahun 427 SM Gorgias dikirim sebagai duta ke Athena. Disana baik dalam dewan perwakilan rakyat maupun pengadilan, orang memerlukan kemampuan berpikir yangjernih dan logis serta berbicara yang jelas dan persuasif. Gorgias mendirikan sebuahsekolah retorika dengan bayaran yang mahal, Ia menekankan dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbbicara impromptu.

Protagoras menyebut kelompoknya suphistai,”guru kebijaksanaan”. Sejarawan menyebut mereka kelompok sophis. Mereka berjasa mengembangkan retorika dan mempopulerkanya. Berkat kaum sophis, abad keempat sebelum masehi adalah abad retorika. Jago-jago pidato muncul di pesta olimpiade, di gedung perwakilan dan pengadilan, sebagai contoh : Demosthenes dan Isocrates.

Demosthenes mengembangkan gaya bicara mengabungkan narasi danargumentasi, tak berbunga-bunga, tetapi jelas dan keras. Ia pernah diusulkan untuk diberi mahkota atas jasa-jasanya kepada negaradan atas dasar kenegarawananya, Sempat ada orator Aeschines yang menentang Demosthenes, tetapi setelah diserang oleh Demosthenes dalam pidatonya yang terkenal pidato mahkota maka Aieschines dituntut denda oleh Dewan juri. Aeschines lari ke Rhodes dan hidup dari kursus retorika yang tak terlalu laku.

Duel antara orator inilah buah pendidikan dari kaum sophis, yang jugamemunculkan citra negatif tentang kaum sophis. Seorang orator yang berusaha mengembangkan retorika dengan menyingkirkan sophisme negative adalah Isocrates, ia percaya retorika dapat meningkatkan kualitas masyarakat. Retorika menjadi sebuah pelajaran elit, hanya untuk mereka yang berbakat.

Ia mendirikan sekolah retorika yang paling berhasil tahun 391 SM. Ia mendidik muridnya dengan kata-kata dalam susunan yang jernih, Gaya bahasa Isocrates telah mengilhami tokoh-tokoh retorika : Cicero, Milton, Massilon, Jeremy Taylor dan Edmun Burke.
Salah satu risalahnya mengkritik tentang kaum sophis yang menuntut bayaran yang sangat mahal agar bias belajar kebijaksannan. Socrates misalnya, hanya sanggupmembayar satu drachma untuk kursus yang diberikan Prodicus. Sehingga ia hanya diberikan dasar-dasar bahasa yang sangat rendah saja.

Murid Socrates yang mendapat pendapat tentang sophismew adalah Plato, dalam karyanya, Dialog, plato menganjurkan pembisara unruk mengenal jiwa pendengarya, plato meletakkan dasar-dasar retorika ilmiah dan psikologi khayalak. Ia telah mengubah retorika sebagai kumpulan teknik (sophisme) menjasi sebuah wacana ilmiah, Socrates pun menghasilkan murid terkenal yaitu Aristoteles.

Kita dapat memperoleh lima tahap penyusunan pidato: terkenal sebagai lima hokum retorika. antara lain :

Invention (penemuan). Pada tahap ini, pembicara menggali topic dan meneliti khalayak untuk mengetahi metode persuasi yang tepat menurut aristoteles cara untuk mempenaruhi pendengar antara lain : Ethos(status terhormat), pathos(menyentuh hati), logos(mendekati khalyak lewat otak),entimem (premis yang mayornya dihilangkan) dan contoh.

Disposito (penyusunan). Pada tahap ini, pembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Aristoteles menyebutnya taxis atau pembagian. Susunan berikut merupakan kebiasaan berpikir manusia : pengantar, pernyataan, argument, dan epilog. Elocuitio (gaya). Pada tahap ini, pembicara memilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk “mengmas” pesannya, menurut aristoteles disini kita mesti Memoria (memori) . Pada tahap ini pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikanya.

Prununtiatio (penyampaian). Pada tahap ini pembicara menyampaikan pesanya secara lisan, pembicara harus memperhatikan oleh suara (vucis) dan gerakanya-gerakan anggota badan (gesture moderatio cum venustate).

Retorika Zaman Romawi

Menurut buku Ad Herrenuium, Orang-orang Romawi hanya mengambil segi praktisnya saja dari warisan retorika gaya Yunani. Walaupun begitu, kekaisaran romawi kaya dengan orator-orator ulung : Antonius, Crassius, Rufus, Hortesius. Hortesius merupakan tokoh yang begitu piawai dam berpidato , kesempurnaanya disempurnakan oleh Cicero.

Cicero percaya bahwa efek pedato akan baik, bila yang berpidato adalah orang yang baik juga. Ia sangat termpil dalam menyederhanakan pembicaraan yang sulit melalui penanya, bahasa mengalir dengan deras tetapi indah. Puluhan tahun sepeninggal Cicero, Quintillianus mendirikan sekolah retorika, ia sangat mengagumi tulisan Cicelo.

Retorika Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan seringdisebut abad kegelapan buat retorika. Ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah karena menurutnya orang- orang Yunani dan Romawi sebagai penyembah berhala. Satu abad kemudian seorang nabi menyampaikan firmanya Allah, “Berilah mereka nasihatdan berbicaralah kepada mereka dengan pembicaraan yang menyentuh jiwa mereka”(Al-Qur’an 4:63). Muhammad saw. Bersabda, memperteguh firman tuhan ini,”sesungguhnyadalam kemampuan berbicara yang baik itu ada sihirnya”

Ia adalah pembicara fasih-dengan kata-kata singkat tetapi penuh makna, ada ulama yang mengumpulkan pidatonya dan menamainya Madinat Al-Balagat (Kota Balagat). Balagat menjadi disiplin ilmu yang menduduki status mulia di islam dan menjadi pengganti retorika. Balaghat, beserta mani dan bayan, masih tesembunyi di lembaga-lembaga dan posantren Islam.
Retorika Abad Modern

Renaissance mengantarkan kita pada retorika modern. Yang membangn jembatan, menghubungkan Renaissance dengan retorika modern adalah Roger Bacon. Ia bukan saja memperkenalkan metode eksperimental, tetapi juga pentingnya pengetahuan tentang proses psikologis dalam studi retorika.

Aliran pertama retorika modern adalah aliran epistemologis, aliran ini membahas teori pengetahuan, asal-usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia. George Campbell dalam bukunya The Philosophy of rhetoric menelaah tulisan Aristoteles, Cicedo, Quintillianus dengan pendekaan psikologi fakultas untuk berusaha menjelaskan sebab-musabab perilaku manusia pada empat fakultas atau kemampuan jiwa: pemahaman, memori, imajinasi, kemauan.

Aliran kedua retorika modern dikenal sebagai gerakan belles lettres (tulisan yang indah). Retorika ini sangat mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang mengabaikan informatifnya.

Aliran pertama dan kedua terutama memusatkan perhatianya pada persiapan pidato-penyusunan pesan dan penggunaan bahasa, sedangkan aliran ketiga – disebut elokusionis- justru menekankan pada teknik penyampaian. Dalam perkembanganya, gerakan elokusionis dikritik karena perhatian dan kesetiaan yang berlebihan pada teknik.


BAB II
TAHAP PERSIAPAN PIDATO

Jenis-jenis Pidato

Impromtu. Bila anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk berpidato , pidato ini lah yang disebut impromptu, bagi juru pidato berpengalaman, impromptu memiliki keuntungan: dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya; gagasan dan pendapatnya datang secara spontan, ehingga terasa segar dan hidup; memungkinkan pembicara untuk terus berpikir.
Adapun kerugian bagi sang pembicara yang masih “hijau” antara lain: menyebabkan kesimpulan yang mentah; pemyampaian yang tidak lancer; gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan; kemungkinan “demam panggung” besar sekali.

Hal-hal yang dapat dijadikan pegangan adalah: pikirkan dulu teknik permulaan pidato yang baik; tentukan sistem organisasi pesan; pikirkan teknik pidato yang mengesankan.

Manuskrip. Disebut juga pidato dengan naskah, umumnya didunakan oleh tokoh nasional, ilmuwan yang melaporkan hasil penelitian dan pidato radio, keuntunganya antara lain: kata-katanya dapat dipilih; pernyataanya dapat dihemat, dapat disusun kembali; kefasihan bicara bias dicapai; hal yang menyimpang dapat dihindari; dapat diterbitkan.

Sedangkan dari proses komunikasi kerugianya antara lain: komunikasi pendengar berkurang karena pembaca tak berbicara langsung; pembicara tak dapat melihat pendengar dengan baik; umpan-balik dari pendengar tak dapat mengubahpanjang pendek pesan; pembuatanya lebih lama.

Untuk mengurangi kekurangan-kekuranganya maka dapat diterapkan cara penyusunan: susunlah garis-garis besarnya, siapkan bahannya; tulislah manuskrip seakan- akan anda berbicara; baca naskah itu berkali-kali; hafalkan sekedarnya; siapkan manuskrip dengan ketikan besar.

Memoriter. Pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. Pemilihan bahasanya mesti teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian. Tetapi karena pesan sudah tetap maka tidak terjalin hubungan dengan pendengar, seperti penulisan manuskrip, maka naskah memoriter pun harus ditulis dengan gaya ucapan.

Ekstemporer.adalah jenis pidato yang paling baik, pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang bahasan. Tetapi pembicara tak perlu mengingat kata demi kata, garis besar hanya mengatur gagasan saja. Keuntunganya ialah komunikasi pendengar dengan pembaca dapat fleksibel.

SUMBER-SUMBER TOPIK

Kriteria topik yang baik
1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda
2. Topik harus menarik minat anda
3. Topik harus menarik minat pendengar
4. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
5. Topik harus terang ruang-lingkup dan pembatasanya
6. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
7. Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain

Merumuskan judul

Judul yang baik harus memnuhi tiga syarat: relevan (ada hubungan dengan pokok bahasan, provoaktif (timbul hasrat ingin tahu), dan singkat..

Menentukan tujuan

Ada dua macam tujuan: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum terbagi menjadi tiga hal : memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif) dan menghibur (rekreatif). Tujuan khusus adalah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum.

Mengembangkan Bahasan

Terdapat enam cara agar dapat mengembangkan pidato menjadi pesan yang mempunyai nilai komunikasi yang efektif antara lain:
1. Penjelasan
2. Analogi
Perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukan persamaan dan
perbedaanya.
3. Contoh
4. Testimoni
Pernyataan ahli yang dikutip untuk menunjang pembicaraan kita.
5. Statistik
Angka-angka yang digunakan untuk menunjukan perbandingan kasus tertentu.
6. Perula

BAB III

Tahap Penyusunan Pidato

Prinsip-prinsip Komposisi Pidato

· Kesatuan (unity)
Disini meliputi kesatuan dalam isi, tujuan, dan sifat (mood)

· Pertautan (coherence)
Untuk dapat mempergunakan pertautan dapat mempergunakan tiga cara : ungkapan penyambung ialah sebuah kata yang digunakan untuk merangkai bagian; paralelisme ialah mensejajarkan struktur kalimat yang sejenis dengan ungkapan yang sama untuk setiap pokok pembicaraan; gema (echo) bearti kata atau gagasan dalam kalimat terdahulu diulang kembali pada kalimat baru.

· Titik-berat (emphasis)
Emphasis menunjukan bagian-bagian penting yang patut diperhatikan, titik-berat dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda garis bawah, huruf miring, atau huruf tebal.

Menyusun Pesan Pidato

Organisasi Pesan
Ø Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan utama, kemudian memperjelasnya denganketerangan penunjang, penyimpulan bukti.
Ø Dalam urutan induktif, mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik kesimpulan.
Ø Dalam urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa
Ø Dalam urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat atau akibat ke sebab.
Ø Dalam uritan spesial, pesan disusun berdasarkan tempat.
Ø Dalam urutan tipikal, pesan disusun berdasarkan topic pembicaraan. Klasifikasinya dari yang penting kepada yang kurang penting, dari yang mudah kepada yang sukar dll

Pengaturan Pesan

Menurut Raymond S. Ross, ia menganjurkan sistem penyusunan pesan sebagai berikut:
§ Perhatian. Timbulkan perhatian sehingga khalayak memiliki perasaan yang sama tentang masalah yang dihadapi
§ Kebutuhan. Bangkitkan minat dan terangkan perlunya masalah tersebut di atas dengan menghubungkanya pada kebutuhan pribadi dan daya tarik motif.
§ Rencana. Jelaskan pemecahan masalah tersebut dengan melihat pengalaman masa lalu dan kepribadian khalayak.
§ Keberuntungan. Kemukakan keberatan-keberatan atau pemecahan lainya.
§ Penegasan kembali. Bila arah tindakan telah terbukti, tegaskan kembali denan ikhtisar.
§ Tindakan. Tunjukan secara jelas tindakan yang harus mereka lakukan.

MEMBUAT GARIS-GARIS BESAR PIDATO

Ciri-ciri Garis Besar yang Baik

Bentuk bentuk garis besar bermacam-macam, tetapi ada pedomen yang sama untuk membuat garis besar ynag baik :
Ø Garis besar terdiri dari tiga bagian: pengantar, isi, dan penutup.
Ø Lambnag yang digunakan untuk menunjukan bagian-bagian tidak boleh membingungkan. Sistem lambing yang tak tertib akan bengaburkan pikiran pokok,, ada dua macam sistem lambing: sistem angka dan kombinasi.
Ø Pikiran pokok dan pwnunjang dibedakan dengan penulisan yang menjorok ke dalam.

Macam-macam Garis Besar

o Garis besar lengkap diperlukan dalam proses pengembangan pidato dan digunakan pembicara yang bukan ahli dalam penyajianya. Pikiran pokok ditulis dengan kalimat-kalimat yang sempurna, dan dibawahnya disertakan lengkap bahan-bahan untuk memperjelas uraian.
o Garis besar singkat diperlukan hanya sebagai pedoman pengingat saja dan didalamnya hanya ditulis inti-inti pembicaraan saja.
o Garis besar atur teknis dapat ditulis sejajar dengan garis besar lengkap diletakan pada kertas lain. Dan dijelaskan teknik pidato seperti: gaya bahasa, cara penyajian fakta, daya tarik motif dan sebagainya.


MEMILIH KATA-KATA

Kata-kata Harus jelas
Untuk dapat mencapai kejelasan tanpa ada makna ambigu maka yang harus diperhatikan adalah:
1. Gunakan istilah yang spesifik (tertentu)
2. Gunakan kata-kata yang sederhana
3. Hindari istilah-istilah teknis
4. Berhemat dalam penggunaan kata-kata
5. Gunakan perulangan atau pernyataan kembali gagasan yang samadengan kata yang berbeda

Kata-kata Harus tepat
Untuk memperoleh ketepatan kata maka yang harus diperhatikan antara lain :
1. Hindari kete-kata klise
2. Gunakan bahasa pasaran secara berhati-hati
3. Hati-hati dalam penggunaan kata-kata pungut
4. Hindari vulgarisme dan kata yang tidak sopan
5. Jangan menggunakan penjulukan
6. Jangan menggunakan eufimisme yang berlebihan


Kata-kata Harus tepat
Untuk memperoleh tutur kata yang menarik maka yang harus diperhatikan adalah:
1. Pelihlah kata-kata yang menyentuh langsung diri khalayak
2. Gunakan kata berona ( yang melukiskan sikap dan keadaan)
3. Gunakan bahasa yang figuratif
4. Gunakan kata-kata tindak (action word)

CARA MEMBUKA PIDATO
Cara membuka pidato sangat bergantung kepada topic, tujuan, situasi, khalayak. Kita dapat memilih beberapa cara dibawah ini:
1. Langsung menyebutkan pokok persoalan
2. Melukiskan latar-belakang masalah
3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak
4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
5. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato
6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak
7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu
8. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar
9. Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka
10. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan
11. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
12. Menyatakan kutipan
13. Menceritakan pengalaman
14. Mengisahkan cerita factual, fiktif atau suasana hipnotis
15. Menyatakan teori atau prinsip-primsip yang diakui kebenaranya
16. Membuat humor

CARA MENUTUP PIDATO

Penutup pidato harus direncanakan sebelumnya dan lebih baik dihapal, dibawah ini ada beberapa cara menutup pidato, antara lain:
1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yeng berbeda
3. Mendorong khalayak untuk bertindak (aapeal for action)
4. Mengakhiri dengan klimaks
5. Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, pribahasa, atau ucapan ahli
6. Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
7. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
8. Memuji dan menghargai khalayak
9. Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu

BAB IV

TAHAP PENYAMPAIAN PIDATO

Dalam tahap penyampaian pidato, terdapat tiga syarat antara lain: kontak, penggunaan suara, penggunaan isyarat dan gerak tubuh, selain itu terdapat beberapa cara agar pidato tersebut dapat disampaikan denagn bain yaitu dengan cara :
Ø Membangun kepercayaan diri dan kredibilitas
Ø Mengembangkan kepercayaan diri dan kredibilitas
Ø Pelihara kontak visual dan kontak mental dengan khalayak (kontak)
Ø Gunakan lambing-lambang auditif atau usahakan agar suara anda memberikan makna yang lebih kaya pada bahasa anda (oleh vokal)
Ø Berbicaralah dengan seluruh kepribadian anda; dengan wajah, tangan dan tubuh anda

BAB V

Pidato Informatif


Pidato ini bertujuan untuk menyampaikan informasi, dalam pidato ini hanya mempunyai tiga tahap saja : perhatian, kebutuhan, pemuasan. supaya isi pesan dalam pidato informasi mudah dipahami dan mudah diingat, Ehlinger dan kawan-kawan menyarankan:

1. Gagasan utama tidak boleh terlalu banyak
2. Jelaskan istilah-istilah yang aneh dan kabur
3. Atur kecepatan menyajikan informasi
4. Jelaskan perpindahan pokok pembicaraan
5. Gunakan data konkret-jaringan abstrak
6. Hubungan yang tidak diketahui dengan yang tidak diketahui
7. Masukkan bahan-bahan yang menarik perhatian

Teknik pengembangan bahasan dalam pengantar
· Menarik perhatian
· Mengumumkan topik
· Menegaskan relevansi
· Membangun kredibilitas
· Menyusun pesan

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar