Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-

Tiga kilometer dari surau

Leave a Comment



Wajah yang menirus telah lembab oleh airmata
Tubuhnya yang molek telah terhasut oleh derita
Sekeliling lengang sembunyi dari pijakan
Ia tuangkan arak murah dari pasar kembang
Mengoceknya penuh nikmat hingga aku mabuk
Sesekali diiringi oleh kecupan
Tubuhku menggeliat dan lapar

Selepas hari menjelang wafat aku
meredam bulan
dalam sebuah remang
aku kibaskan uang


ia terbirit-birit menjadi pemenang
nyaris tidak kotor dan bernoda
seperti mereka yang semestinya
ada dalam neraka
Kini waktu berselang
di barat rayuan tuhan: aku campakan
dan
di pipir belantara menjadi saksi
kisah biru
antara aku dan dirinya
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar