Restu Nur Wahyudin

-Teacher, Writer, and Adventurer-

Degradasi Kualitas Mahasiswa

Leave a Comment

Pasca tumbangnya rezim orde baru, kondisi gerakan mahasiswa mengalami degradasi intensitas dalam menyikapi berbagai isu sosial kemasyarakatan. Perlahan, militansi dan kekritisan mahasiswa mulai berkurang. Kualitas mahasiswa kekinian dalam hal ini patut menjadi sorotan.

Mahasiswa kekinian cenderung berorientasi cepat lulus dan mendapat kerja. Aroma pragmatisme tersebut kian masif dengan munculnya sistem pendidikan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan Badan Layanan Umum (BLU), di mana pada praktiknya motif ekonomi Perguruan Tinggi mulai terlihat begitu dominan. Biaya perkuliahan cenderung bertambah mahal.

Kampus seakan dicetak sebagai wadah mahasiswa untuk berkuliah saja. Dinamika di dalamnya cenderung seperti interaksi antara konsumen dan produsen. Ruang gerak mahasiswa dalam berkegiatan pun seakan dipersempit dengan munculnya kebijakan larangan berkegiatan malam hari di beberapa kampus.

Logika korporasi perguruan tinggi tersebut mengikis partisipasi mahasiswa dalam berserikat di kampus. Padahal, dari berserikat itulah akan lahir sebuah gerakan mahasiswa yang mampu membantu permasalahan masyarakat.

Mahasiswa adalah insan intelektual. Sejatinya bukanlah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang patut dibanggakan, melainkan apa yang mahasiswa lakukan untuk Bangsa dan Negara Indonesia.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar